Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rizal Ramli Sebut SBY Bijaksana, Maksudnya Apa?

Selasa, 26 Mei 2020 – 11:52 WIB
Rizal Ramli Sebut SBY Bijaksana, Maksudnya Apa? - JPNN.COM
Rizal Ramli. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom sekaligus mantan menteri berkali-kali, Rizal Ramli, menyebut sosok Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pemimpin yang bijaksana dalam konteks menghadapi kritik dari rakyat.

Hal ini disampaikan tokoh kelahiran Padang, Sumatera Barat itu lewat akun Twitternya, Selasa (26/5), merespons cuitan pemilik akun @panca66 terkait video pernyataan SBY di Purwakarta dua tahun lalu.

"Mas @SBYudhoyono wise. Kelakuan-kelakuan otoriter itu yang dulu kita lawan dan akan kita lawan terus," cuit @RamliRizal.

Dalam video tersebut, SBY mengingatkan bahayanya membungkam kriitk dari masyarakat. Dia juga mengingatkan agar pemerintah tidak boleh cepat marah.

"Rakyat tak boleh bicara, mulutnya diplester, itu malah berbahaya. Poin saya, janganlah pemerintah ini alergi, cepat marah, kemudian tidak boleh ada warga negara yang melakukan kritik atau bicara yang tidak menyenangkan kepada pemerintah atau pemimpin kita," ucap SBY di video itu.

Masih dalam video tersebut, mantan ketum Partai Demokrat itu juga menyinggung sahabatnya yang kini menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Sekaligus dalam hal ini kepada Pak Luhut Panjaitan sahabat saya juga, mugkin harus mengurangi pemerintah ini mengeluarkan statement yang nadanya ancaman. Tidak baiklah. Ya memang pemerintah punya kekekuasaan, Pak Jokowi punya kekuasaan, tetapi kan kekuasaan ini bukan untuk menakut-nakuti rakyat, untuk mengancam siapa pun," tutur SBY.

SBY juga mengingatkan bahwa rakyat punya hak untuk menyampaikan kritik pandangannya, ketidaksukaannya kepada negara. Pemimpin itu kalau mendengar rakyat tidak suka, terkadang perlu juga untuk melakukan introspeksi.

Pemimpin itu kalau mendengar rakyat tidak suka, terkadang perlu juga untuk melakukan introspeksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News