RMBA Fokus Pasar Domestik
Jumat, 10 Juni 2011 – 06:03 WIB
Di samping itu ketersediaan bahan baku juga tidak bisa dianggap enteng. Kondisi cuaca yang tidak menentu bisa mengancam dan membatasi ketersediaan tembakau dan cengkeh. Kalau persoalan itu dibiarkan akan berakibat pada ketidakpastian harga. Pelanggaran hak atas kekayaan intelektual atas merek yang dimiliki perseroan bisa saja diserobot pihak lain. ”Problem-problem ini menjadi konsen kami dalam menatap pasar domestik,” imbuhnya.
Perseroan membagi dividen Rp 188,2 miliar atau 86 persen dari laba tahun buku 2010 dikisaran Rp 218,621 miliar. Dividen final yang digelontorkan pada 20 Juli 2011 itu setara dengan Rp 26 per lembar saham. Laba ditahan sekitar Rp 30,4 miliar, alokasi untuk remunerasi dewan Komisaris senilai Rp 846,55 juta. Laba bersih yang dibukukan itu tergolong luar biasa mengingat sepanjang 2009, perseroan didera rugi Rp 147,94 miliar. Laba disumbang pendapatan bersih Rp 8,904 triliun. Pendapatan naik dari periode yang sama 2009, Rp 7,255 triliun. (far)