Robert Steven, Master Bonsai Dunia dari Indonesia
Tak Pernah Jual Karya, Jadwal Padat hingga 2011Jumat, 02 Juli 2010 – 10:07 WIB
Setelah pulang dari Tiongkok, dia baru menyadari bahwa di dunia bonsai tidak ada yang secara khusus mendalami estetika bonsai. Semua buku yang ada hanya mengajarkan teknik pembuatan dan kriteria-kriteria bonsai. "Itulah yang ditelan mentah-mentah oleh penggemar bonsai dan dianggap sebagai aturan baku," katanya.
Robert berani mempertahankan argumennya bahwa membuat bonsai tidak boleh mengikuti aturan secara membabi buta. "Semua aturan dalam buku saya catat. Mana yang dianggap salah dan mana yang dianggap benar. Ternyata, semua itu ada alasannya. Yaitu, aspek estetika seni dan aspek hortikultura yang berkaitan dengan fisiologi dan morfologi tanaman," terangnya.
Sejak saat itu, Robert mulai menulis artikel soal bonsai dan mencetak buku pertamanya berjudul Vision of My Soul yang akhirnya menjadi best seller di dunia. "Saat itulah konsep saya dikenal di seluruh dunia dan mulai banyak diundang untuk memberikan ceramah serta mengajar di berbagai negara," jelasnya.