Robot Pemanjat Pohon dari Universitas di Hongkong
Bisa Bergerak Selincah Binatang, Sanggup Bertengger selama Tiga JamSelasa, 21 Juni 2011 – 12:16 WIB
Robot yang diciptakan dengan dana HKD 2.000 (sekitar Rp 2,2 juta) itu bakal berkontribusi besar pada dunia flora. Selain mampu bermanuver di pohon layaknya binatang pemanjat seperti tupai atau monyet, Treebot sanggup mendeteksi medan. "Sensor yang kami pasang pada tubuhnya membuat Treebot mampu membaca permukaan kulit pohon. Termasuk, menghindari ranting yang terlalu banyak atau dedaunan yang terlalu rimbun," papar Xu.
Treebot juga mampu menyimpan energi matahari lewat panel surya pada tubuhnya. Jadi, ia bisa bertengger lama di pohon. "Robot itu tak butuh pengisian ulang baterai lewat colokan listrik. Karena itu, ia bisa menjalankan tugasnya dengan lancar dan bahkan sampai tuntas tanpa terganggu proses recharge baterai," ujar Xu dalam pameran perdana Treebot di Kota Shanghai awal bulan ini. Tanpa bantuan panel surya, baterai Treebot mampu bertahan tiga jam.
Sayangnya, generasi pertama robot canggih yang lahir di laboratorium The Chinese University of Hongkong tersebut tidak anti air. Bahkan, pada ranting yang basah pun, kaki-kaki Treebot yang dilengkapi dengan cakar bisa tergelincir. Belum lagi jika cakar logam dan tubuh mirip antenanya tersiram air hujan. Karena itu, dalam setahun ke depan, Xu dan timnya akan mengembangkan Treebot menjadi robot pemanjat pohon yang tahan air.