Rocky
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDalam sebuah episode, Rocky diserang oleh Kapita Ampera—juru bicara pemerintah (sebut saja begitu)—dengan sebutan anti-pemerintah yang tidak konsisten.
Rocky dituding anti dan membenci Jokowi. Rocky membantah dan menegaskan dia tidak pernah membenci Jokowi sebagai pribadi.
Rocky mengkritik kebijakan Joko Widodo sebagai presiden, dan hal itu sah dan bebas dilakukan di negara demokrasi.
Nama Rocky bahkan diplesetkan menjadi Rocky Garong. Rocky menjawab dengan membeberkan sejumlah fakta, bahwa dia bukan membenci pemerintah, tetapi dia justru memberi kontribusi kepada pemerintah dengan kritik-kritiknya.
Rocky menunjukkan dia pernah mengajar di Universitas Indonesia (UI) tanpa mengambil gaji.
Rocky pernah mengajar di sekolah pimpinan perwira polisi, dan bahkan pernah mengajar di Megawati Institute milik PDIP.
Rocky balik menyindir dan memelesetkan nama Ampera, dari ‘’amanat penderitaan rakyat’’ menjadi ‘’amanat pemerintah’’.
Dalam sebuah episode lain, Profesor Henry Subiakto dari Universitas Airlangga (Unair), menyerang Rocky dengan mempertanyakan kredensial akademiknya. Namun, Rocky membalik dengan cepat dan menyebut Henry sebagai profesor ‘’airkolam’’ yang hidup sama cebong.