Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
Oleh: Eva Nila Sari - Pegawai Komnas HAMUpaya itu bukannya tanpa risiko, karena mereka harus bertaruh menjadi korban human trafficking atau tenggelam di laut lepas, bahkan menghadapi potensi penolakan dan pengusiran.
Entah mengapa opini yang berkembang terkesan mengabaikan pangkal persoalan, yaitu tidak dihentikannya aksi pembersihan etnis terhadap warga Rakhine.
Walhasil gelombang pengungsi Rohingya terus mengalir, terutama ke Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Rumor yang Diyakini sebagai Kebenaran
Kaki tangan Inggris. Begitulah persepsi tentang etnis Rohingya yang berkembang di kalangan warga Buddha Myanmar.
Persepsi telah dijadikan alasan pembenar untuk melakukan kekerasan terhadap etnis Rohingnya hingga hari ini.
Penguasaan Inggris di Myanmar dimulai pada 1823 yang ditandai dengan pembukaan lahan teh secara besar-besaran.
Dalam rangka itu, Inggris mendatangkan tenaga kerja dari India dan Bangladesh. Warga Buddha di Myanmar menganggap orang Islam yang dibawa penguasa Inggris telah merebut banyak hal di tanah Myanmar.