Roket NASA Luncurkan Eksperimen Siswa Indonesia
Selanjutnya tim engineering membuat robot yang akan mengontrol penelitian dengan ukuran 15 sentimeter x 3 sentimeter x 5 sentimeter.
Fermentasi ragi tersebut diletakan ditabung berukuran 3 sentimeter x 5 sentimeter, dan dibuatkan LED untuk pencahayaan, serta memasukkan glukosa kedalam kamar (chamber) menggunakan pompa. Kemudian untuk tim programming bertugas untuk menjalankan hasil penelitian tersebut menggunakan perangkat lunak (software) dari NASA.
Dalam hitungan menit, pesawat luar angkasa/roket Atlas 5 menggendong Cygnus menuju orbit ISS. Para astronot yang sedang tinggal di ISS akan memindahkan perangkat eksperimen tersebut ke Nanoracks, suatu fasilitas penelitian di Laboratorium Amerika Serikat di ISS.
Perangkat micro-lab yang dirancang oleh para siswa SMA tersebut dilengkapi dengan kamera digital dan perangkat micro-controller, sehingga pertumbuhan ragi dan padi selama eksperimen berlangsung dapat diamati dari Bumi atau di manapun tempat asal terhubung dengan Internet, dengan mengunduh foto-foto dari micro-lab yang dipancarkan dari ISS ke Bumi.
Mendikbud berharap prestasi para siswa tersebut bisa dipertahankan, dan menginspirasi pada generasi berikutnya.
“Mudah-mudahan jadi inspirasi para siswa di seluruh Indonesia. Bagi para guru bisa membuat anak-anaknya punya cita-cita tinggi. Dan saya mengucapkan terima kasih, serta selamat untuk adik-adik yang telah berhasil dalam penelitiannya,” pungkas Mendikbud. (esy/jpnn)