Romahurmuziy Ditangkap, Kiai Ma'ruf: Dulu Korupsi Tidak Terendus
jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin meminta penangkapan Ketua PPP Romahurmuziy tidak dikaitkan dengan kegagalan Joko Widodo memberantas korupsi. Menurut KH Ma'ruf, pemberantasan korupsi oleh pria yang akrab disapa Jokowi itu sangat intens.
"Justru pemberantasan korupsi sekarang makin intens. Bukan berarti dulu tidak ada korupsi, tapi dulu tidak terdeteksi, tidak terendus. Sekarang korupsi itu karena sistemnya, penangkalannya, pemberantasannya sudah canggih dan serius, makanya selalu bisa ditangkap," kata KH Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
BACA JUGA: Romahurmuziy Disikat KPK, Gerindra Masih Ngotot Jokowi Mengintervensi Hukum
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini juga menilai penangkapan Rommy tidak akan mempengaruhi rasa kepercayaan masyarakat kepada Jokowi dan dirinya. Dia meminta rakyat membedakan apa yang dilakukan Rommy tidak ada hubungannya dengan petahana.
"Masyarakat harus bisa membedakan antara personal kemudian kepentingan-kepentingan. Kami pilpres, jadi jangan pilpres dikaitkan dengan urusan pribadi," jelas KH Ma'ruf.
Meski demikian, ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini menyatakan tetap berpijak pada asas praduga tak bersalah. Dia juga mendorong KPK menegakkan hukum setegak-tegaknya dalam memberantas korupsi.
"Penegakan hukum kan sudah jelas, pemerintah Pak Jokowi kan mendukung upaya penegakan hukum dan tidak mau mengintervensi hukum," kata dia. (tan/jpnn)