Rombongan Kemendes PDTT dan Wartawan Terdampar di Pulau tak Berpenghuni
Speed boat pun berbalik arah. Tanpa diduga, gelombang besar menghantam. Haluan speed boat terendam masuk ombak besar dan air sempat masuk ke dalam speed boat. Untung saja mesin pompa air masih berfungsi secara baik.
Saat situasi panik dan mencekam, tiba-tiba telepon selular salah seorang staf Kemendes PDTT berdering. Ia dihubungi seseorang. “Kami sedang terkatung-katung antara pulau Baru dan pulau Bunyu, pak,” katanya memberi kabar.
Telepon tersebut datang dari pengemudi spead boat yang dua hari sebelumnya membawa staf Kemendes PDTT tersebut dari Nunukan ke pelabuhan Sei Nyamuk di pulau Sebatik.
Saat jaringan telekomunikasi terhubung, Bakamla TNI AL yang menjaga gugusan laut kawasan Kaltara dihubungi. Namun setiap hendak berkomunikasi, selalu gagal karena jaringan susah. Pesan singkat pun tidak terkirim.
Pukul 21.15 wita, akhirnya speed boat berhasil merapat ke bagian barat pulau Bunyu. Bagian barat tersebut tidak berpenghuni, hanya hutan bakau dan rawa.
Bagian tengah pulau terdapat tambang batu-bara dan penduduk ada di bagian timur pulau tersebut.
Saat speed boat merapat, hujan masih turun deras, badai masih kencang, gelombang masih sangat besar. Semua penumpang tersandar kedinginan.
Saat itu pula, ada kontak dari Bakamla TNI AL dan sekaligus menanyakan kondisi semua. Setelah posisi disampaikan, dari seberang didapatkan kabar evakuasi dilakukan KRI Kerapu 812.