Romo Prier Minta Umat Kristiani Maafkan Penyerangnya
jpnn.com, SLEMAN - Romo Karl-Edmund Prier yang menjadi korban dalam insiden penyerangan di Gereja St Lidwina Bedoh, Sleman, Yogyakarta pada Minggu lalu (11/2) lalu sudah dalam kondisi membaik. Pemuka agama yang sering disapa dengan panggilan Romi Prier itu belum sepenuhnya pulih setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Panti Rapih.
Rabu (21/2) siang, Romo Prier bertemu dengan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Ahmad Dofiri. Dalam pertemuan di Mapolda DIY itu, Romo Prier mengajak masyarakat tetap menahan diri.
Dia lantas meminta kepada seluruh umat kristiani untuk memaafkan pelaku penyerangan. "Kami mendoakan, ampunilah kesalahan kami sebagaimana kami memafkan yang bersalah. Tidak dibalas dengan emosi," ucap Romo Prier.
Lebih lanjut Romo Prier mengaku tak punya masalah dengan pelaku penyerangan yang bernama Suliono (23), warga Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Dia juga meminta agar umat kristiani tidak merasa takut setelah kejadian tersebut.
Menurut Romo Prier, memaafkan justru membuatnya kuat dan tak cemas. “Masih agak lemas, fisik belum kuat. Supaya tidak takut, jangan cemas kalau ada ancaman, ya harus kami maafkan," tuturnya.
Sementara Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, edatangan Romo Prier ke kantornya untuk menyampaikan rasa terima kasih. Pasalnya, pelaku penyerangan telah ditangkap dan ditangani dengan baik.
"Sekarang sudah dalam proses penyidikan. Romo tidak dendam dan memaafkan pelaku," tutur Dofiri.
Selain itu, Dhofiri berharap agar insiden di Gereja St Lidwina tidak sampai merusak hubungan antar-umat beragama. Sebaliknya, antar-umat beragama harus lebih mempererat hubungan agar kejadian serupa tak kembali terulang. "Sehingga kejadian kemarin bukan memecah," harapnya.(dho/JPC)