Ross Dunkley, Pemimpin Redaksi Myanmar Times yang Terusir
Meliput Diikuti Intel, Menulis Kena SensorSabtu, 14 April 2012 – 00:32 WIB
Sejak Sonny dipenjara, 51 persen saham Myanmar Times dipegang Tin Tun Oo yang menurut Ross adalah kepanjangan tangan militer Myanmar. "Pada 17 April nanti, Sonny bebas. Saya yakin bisa kembali ke Myanmar dan berbisnis lagi dengannya," katanya.
Saat ini Ross memang sedang terusir dari Myanmar. Sebab, dia dituding melanggar undang-undang imigrasi. Dia ditangkap pada 10 Februari 2011 dan dipenjara di Insein, Myanmar, selama 40 hari. Dia bisa bebas dengan jaminan dan didenda untuk membayar 100.000 kyats.
"Sekarang saya mengendalikan perusahaan dari Kamboja," katanya. Ross juga memimpin Phnom Penh Post yang berpengaruh di Kamboja.