Roy Tanggung Jawab
Siap Revisi UU dan Berbicara dengan Kementerianjpnn.com - JAKARTA- Menteri Pemuda Dan Olahrag (Menpora) Roy Suryo menyebut kegagalan memenuhi target di SEA Games mutlak menjadi tanggung jawabnya. Namun, dia menilai kesalahan bukan di program Indonesia Emas (Prima), melainkan ada dalam tubuh KOI (Komite Olimpiade Indonesia) dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
Roy menyebut, capaian Indonesia dengan 65 emas, 84 perak, dan 111 perunggu, memang jauh dari target 120 emas. Apalagi secara klasemen Indonesia berada di peringkat empat klasemen akhir, melorot tiga peringkat dari status juara umum, pada SEA Games 2011 silam.
"Saya yang mengambil tanggung jawab atas ketidakberhasilan di SEA Games," katanya kemarin (23/12).
Setelah melihat perolehan medali lawan, Roy memperhitungkan sebelumnya Indonesia minimal berada di peringkat dua atau tiga klasemen akhir perolehan medali. Namun, itu tidak berhasil diwujudkan karena lawan juga tampil maksimal.
Dari perolehan medali, presentase cabor yang mencapai target medali hanya 13,8 persen atau ada lima cabor. Yakni, biliar (2 emas dari target 1), Catur (5 emas dari target 2), Wushu (4 emas sesuai target), Badminton (sesuai target 3 emas), Equestrian (sesuai target 2 emas).
Sementara itu, 44, 4 persen, setara 16 cabang disebut Roy lumayan atau mendapat emas tapi tidak memenuhi target. Di sisi lain, 15 cabor atau 41 persen dinyatakan gagal karena dari target emas tidakd apat sama sekali.
"Jangan pernah salahkan atlet. Kita hanya berhasil 65 emas dari 120 yang diincar. Tapi kita masih bisa melihat kita meraih total 260 medali, nomor dua di bawah Thailand dengan 282 medali," tuturnya.
"Mereka telah berjuang, kami apresiasi dan ada penghargaan yang akan mereka terima pada Januari nanti," katanya.
Meski demikian, lelaki berkumis tersebut menilai kegagalan mencapai target ini bukan hanya kesalahan kementeriannya semata. Salah satu penyebab lainnya adalah ketidakharmonisan KONI dan KOI yang sudah ditunjukkan sejak jauh-jauh hari.