Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rp 13 Miliar Gratifikasi DBS di Antaranya Diduga Mengalir ke Oknum OJK

Minggu, 17 Mei 2015 – 08:12 WIB
Rp 13 Miliar Gratifikasi DBS di Antaranya Diduga Mengalir ke Oknum OJK - JPNN.COM

jpnn.com - BLITAR - Bola panas kasus investasi bodong PT Dua Belas Suku (DBS) saat ini terus bergulir. Selain merugikan banyak nasabah, aliran dana panas DBS ternyata mengalir pula ke sejumlah orang dalam bentuk gratifikasi. Nilainya mencapai Rp 13 miliar. Dana tersebut notabene berasal dari para member DBS. 

Yang memprihatinkan, dana miliaran rupiah itu terancam hilang karena sudah diberikan kepada sejumlah oknum. Dana Rp 13 miliar yang dibagikan itu adalah hasil kesimpulan dari penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Blitar. Setelah diteliti kejaksaan, ada sekitar 30 oknum dari berbagai instansi terkait yang masuk dalam daftar penerimanya.

Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Blitar Hargo Bawono menyatakan, pihaknya sudah mengutak-atik daftar buku hitam DBS. Daftar itu berisi pemasukan dan pengeluaran dana DBS. Setelah mengidentifikasi, kejaksaan akhirnya menemukan dana yang diduga mengalir sebagai gratifikasi kepada 30 orang tersebut mencapai lebih dari Rp 13 miliar.

''Ya, setelah ditelusuri dan dibuat daftar, uang dana member yang diduga untuk gratifikasi mencapai belasan miliar,'' ungkapnya kemarin (16/5).

Dia memastikan, seluruh penerima dalam daftar tersebut akan dimintai keterangan. Untuk sementara, pihaknya telah menemukan sebagian kecil bukti berupa kuitansi. Tetapi, sebagian besar bukti berupa daftar nama instansi maupun oknum penerimanya. ''Berikutnya, kita harus koordinasi dulu dengan kepolisian dan pihak lain terkait barang bukti penerimaan uang tersebut. (Rekaman) CCTV dan bukti lain terus ditelusuri,'' tuturnya.

Hingga kini, kata dia, pihaknya baru memanggil beberapa oknum untuk dimintai keterangan. Hal itu disebabkan minimnya barang bukti terkait dengan kasus dugaan gratifikasi tersebut. Kejaksaan pun harus bekerja keras mencari bukti-bukti jika yang bersangkutan membantah. 

''Sebagian besar oknum yang dipanggil dan terdapat dalam daftar (penerima gratifikasi) tersebut memang membantah. Makanya, kami harus menelusuri bukti yang lebih kuat,'' terangnya.

Dia menjelaskan, di antara beberapa orang yang diduga menerima gratifikasi DBS dan telah dipanggil kejaksaan, terdapat anggota dewan dan jurnalis. Ada pula staf Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Posko Malang, Kediri, dan Surabaya yang masuk daftar penerima gratifikasi. ''Pasti akan dipanggil. Saat ini kejaksaan mencari waktu yang tepat,'' jelasnya.

BLITAR - Bola panas kasus investasi bodong PT Dua Belas Suku (DBS) saat ini terus bergulir. Selain merugikan banyak nasabah, aliran dana panas DBS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News