RS Pengguna Vaksin Palsu Langsung Digeruduk Warga
jpnn.com - BEKASI – Pengumuman nama 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu oleh Kemenkes langsung mengundang reaksi masyarakat. Hanya selang beberapa jam setelah pengumuman, salah satu rumah sakit yang ada di dalam daftar tersebut didatanggi puluhan warga.
Ya, RS St. Elisabeth di Jalan Raya Narogong No.202, Kemangpratama, Bekasi Timur kemarin sore, Kamis (14/7) digeruduk puluhan orang yang mengakus sebagai bekas pasien. Mereka menuntut pihak rumah sakit bertanggung jawab terhadap pasien yang terlanjur menggunakan vaksin abal-abal.
“Saya marah. Sebelumnya kata pihak rumah sakit bersih dari vaksin palsu. Eh, sekarang ternyata ada. Kecewa sekali saya, pihak rumah sakit harus bertanggung jawab,” tegas Milla, salah satu warga.
Dijelaskan Mila, dirinya melakukan kontrol kehamilan hingga melahirkan secara caesar di Rumah Sakit St Elisabeth. Imunisasi juga dilakukannya di rumah sakit tersebut.
Sementara, Direktur RS St. Elisabeth, DR. Anthonius Yudhianto beralibi sudah tidak berlangganan vaksin melalui CV Azka Medika sejak Juni 2016 lalu. “Kami berlangganan dengan Azka Media November 2015, tapi setelah merebaknya kabar vaksin palsu, Juni 2016 lalu kita stop,” jelasnya.
Dirinya sendiri belum dapat menjelaskan berapa banyak jumlah pasien yang menggunakan vaksin palsu di rumah sakit yang dipimpinnya itu. “Kita masih harus buka data, saat ini belum bisa kita beritahu karena kami sendiri masih harus membuka datanya,” kelitnya.
Pihak rumah sakit, kata Anthonius, akan bertanggung jawab dan mengaku lengah dengan masuknya vaksin palsu di rumah sakit tersebut. “Kita sendiri kaget dengan kejadian ini. Kita pasti akan bertanggung jawab. Jika ada yang sudah terlanjur menggunakan vaksin. Kita akan vaksin ulang dengan yang asli,” ujarnya. (sar/dil/jpnn)