Rumah Duka Didatangi Kapolda, Ibu Korban Tewas Kerusuhan Jatuh Pingsan
Selain itu juga hadir Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Fauzi Hasan SE bersama sejumlah anggota DPRD. Hadir juga Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasym didampingi, Sekda, Drs H Iqaruddin MSi dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Meranti.
Berkumpulnya sejumlah tokoh masyarakat di Kepulauan Meranti itu, untuk memenuhi undangan silaturahmi Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto yang datang ke Meranti pada Jumat dinihari sekitar pukul 00.59 wib.
Jendral bintang satu itu tiba dengan menggunakan kapal cepat didampingi, Dansat Brimob, Kombes Pol Pradah Pinunjul, Dir Shabara Kombes Pol Tumpal Manik, Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol Drs Edi Setio Budi Santoso dan Kabid Propam Polda Riau, AKBP Pitoyo Agung.
Saat tiba rombongan Kapolda Riau yang diterima Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar SIK MM didampingi Danramil 02 Tebingtinggi Bismi Tambunan dan Wabup, Drs H Said Hasym langsung mendatangi kedua rumah duka dari korban masyarakat sipil.
Saat mendatangi kediaman Afriyadi Pratama di Jalan Banglas, Gang Abadi Selatpanjang kedatangan rombongan Kapolda diterima Ibunya yakni Nur yang terbaring lemah menunggu jasad anaknya yang tak kunjung diantar.
Setelah memberikan santunan dan menyampaikan ucapan berbela sungkawa, rombongan Kapolda Riau langsung menuju ke Rumah duka Is Rusli di jalan Dorak Selatpanjang. Di sana kedatangan Kapolda disambut keluarga. Bahkan Ibu korban Dare tiba-tiba jatuh pingsan saat akan menyampaikan sesuatu kepada Kapolda. Saat itu langsung dibopong kebelakang.
Di sana rombongan kepolisian juga memberikan santunan kepada istri korban Juliana yang tewas di halaman Mapolres Kepulauan Meranti. Dengan tersedu-sedu dia menerima dan mengharapkan pihak kepolisian agar dapat menegakkan keadilan. Sebab diduga bahwa Is Rusli meninggal terkena tembakan peluru anggota polisi.
Pada saat dialog bersama tokoh masyarakat, Kapolda Riau tersebut berjanji akan bekerja dengan serius dan akan tegas dalam menangani persoalan tersebut. Terutama dugaan penganiayaan dan dugaan penembakan oleh anggota kepolisian terhadap masyarakat Kepulauan Meranti, sehingga menyebabkan meninggal dunia.