Rumah Solusi Ekspor dan Asistensi Bea Cukai Memberikan Kemudahan bagi Pengusaha
Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan rumah solusi ekspor impor ini adalah PT Yakjin Jaya Indonesia, di bawah pengawasan BC Bogor.
“Dalam kunjungannya kali ini, PT Yakjin berkonsultasi terkait prosedur perizinan fasilitas Kawasan Berikat atas proses akuisisi yang dilakukan PT Yakjin Jaya Indonesia terhadap PT Viana Unggul Garmindo,” ungkap Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor BC Wilayah Jabar Nurtanti Widyasari. .
BC Tasikmalaya memberikan asistensi fasilitas kepabeanan kepada PT Ablasi Priangan Lestasi, perusahaan bidang industri pengolahan kayu. Dari asistensi itu, perusahaan tersebut direkomendasikan mendapat fasilitas Kawasan Berikat. Sebelumnya perusahaan tersebut juga telah mendapat fasilitas KITE Pembebasan.
“Perusahaan masih menemukan kendala terkait dengan penyediaan IT inventory yang sesuai dengan ketentuan, tetapi Bea Cukai Tasikmalaya siap melakukan pendampingan apabila perusahaan memerlukan bantuan atau konsultasi terkait dengan pemenuhan ketentuan pada IT inventory,” ungkap Pejabat Fungsional pada BC Tasikmalaya Ismail Hakim.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V BC Gresik Eko Rudi Hartono mengatakan klinik ekspor juga telah berjalan aktif di wilayahnya.
Ia menambahkan untuk menyukseskan klinik ekspor, BC Gresik telah menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Atase Perdagangan di Hong Kong dan Tiongkok.
Sementara itu, BC Pontianak mengikuti FGD dengan Dinas Karantina Tumbuhan Keamanan Hayati Nabati tentang peluang dan potensi peningkatan ekspor lada dan biji pinang di Kalbar.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai BC Pontianak Agung Wahyuono mengharapkan para eksportir dapat mengurus administrasi kepabeanan agar data statistik ekspor lada dan biji pinang yang berasal dari Kalbar dapat diketahui.