Rumah Zakat Terus Perbanyak Desa Berdaya
jpnn.com, JAKARTA - Rumah Zakat meprediksi desa akan menjadi pusat pertumbuhan baru. Hanya saja, masih ada aspek yang kurang disentuh dalam menggarap perdesaan, terutama masalah sumber daya manusia (SMD).
Untuk itu, Rumah Zakat telah menginisiasi program untuk pengembangan SDM di perdesaan. Pada 2017, Rumah Zakat telah membina 1.056 Desa Berdaya yang tersebar hingga 172 kota/kabupaten di 21 provinsi.
“Kami targetkan Rumah Zakat dapat membina 1.234 Desa Berdaya di 34 provinsi di tahun 2018. Jadi di semua provinsi ada Desa Berdaya binaan Rumah Zakat,” tutur CEO Rumah Zakat Nur Efendi belum lama ini.
Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan Rumah Zakat dalam cakupan wilayah desa melalui pendekatan terintegrasi, yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiapsiagaan bencana. Targetnya adalah mengembangkan desa untuk berdaya dalam mengatasi permasalahannya sendiri.
Rumah Zakat juga menargetkan pada 2023 sudah ada 5.323 Desa Berdaya. Untuk itu, Rumah Zakat menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan (PMK), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).
“Kolaborasi ini dapat semakin cepat mewujudkan pembangunan desa,” kata Efendi berharap.
Staf Khusus Bidang Korkesra DPR RI Endy Kurniawan mengatakan, upaya membangun desa agar bisa melesat dan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi negara memang perlu waktu. Oleh sebab itu perlu kerja bersama berbagai pihak dan optimisme.
“Pertama kami membangun desa dibantu dana langsung sekitar sepuluh persen dari APBN. Dana desa sudah nyata dirasakan manfaatnya, tidak saja oleh para kepala desa, tapi juga masyarakatnya,” sebutnya.