Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI

Perlu Dua Hari untuk Pindahkan Dua Pohon

Minggu, 19 Desember 2010 – 08:02 WIB
Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI - JPNN.COM
Kepala Tim Pemindahan Pohon Baobab UI, Harun A Gunawan jelang pemindahan pohon Baobab di Subang, Jawa Barat. FOTO: Dok Pribadi/JPPhoto
Pohon-pohon tersebut diperkirakan sudah berusia lebih dari seabad (100 tahun). Rata-rata bertinggi 20 meter. Selama ini, pohon-pohon itu hidup di lahan kantor Regional 1 PT Sang Hyang Seri Sukamandi, Ciasem, Subang, dan di kebun tebu PT PG Rajawali II di Desa Manyingsal, Cipunagara, Subang. Tentu saja pemindahannya tidak bisa dibilang mudah. Sebab, pohon-pohon itu semula berada di tengah perkebunan, kemudian dibawa melintasi jalan-jalan sempit, perumahan penduduk, hingga jalan tol sebelum sampai di UI.

Gumilar mengungkapkan, yang dilakukan tim UI itu sepadan dengan kegunaan dan fungsi pohon yang disebut superfruit atau buah super tersebut. Inisiatif awalnya bermula dari perjalanan Gumilar dua tahun lalu ke Eropa. Ketika di Jerman, dia membaca sebuah artikel di media yang menyebutkan keistimewaan pohon Africanbaobab atau Adansonia digitata.

Berdasar penelitian ilmiah, pohon tersebut sangat bermanfaat. Daunnya lezat menyerupai daun kemangi, bisa dimakan mentah. Buahnya juga enak menyerupai cempedak. Kandungan vitamin C-nya enam kali lebih banyak dari jeruk. Kandungan potasiumnya enam kali lebih banyak dari pisang. Kalsiumnya dua kali lebih tinggi dari susu. Begitu pula, zat besi, antioksidan, dan magnesiumnya sangat tinggi.

Setelah kembali ke tanah air, Gumilar mendapat informasi tentang keberadaan pohon asli Afrika itu di Subang. Warga menyebut pohon tersebut dengan sebutan Ki Tamblek karena identik dengan sesuatu yang mistis serta menyeramkan. Ditengarai, pohon itu ada di Subang karena dibawa penjajah Belanda. Yang luar biasa, di antara 10 pohon langka tersebut, ada yang sudah berusia 700 tahun.  "Karena itu, kami ingin pohon itu menjadi magnet baru bagi peneliti UI dan dikonservasi di sini," ungkap Gumilar.

Komitmen Universitas Indonesia (UI) menjadi kampus terhijau di Indonesia tidak main-main. Salah satunya dilakukan dengan menanam 10 pohon Africanbaobab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close