Rumitnya Memindah Pohon Langka Baobab dari Subang ke Kampus UI
Perlu Dua Hari untuk Pindahkan Dua PohonMinggu, 19 Desember 2010 – 08:02 WIB
Gumilar mengungkapkan, yang dilakukan tim UI itu sepadan dengan kegunaan dan fungsi pohon yang disebut superfruit atau buah super tersebut. Inisiatif awalnya bermula dari perjalanan Gumilar dua tahun lalu ke Eropa. Ketika di Jerman, dia membaca sebuah artikel di media yang menyebutkan keistimewaan pohon Africanbaobab atau Adansonia digitata.
Berdasar penelitian ilmiah, pohon tersebut sangat bermanfaat. Daunnya lezat menyerupai daun kemangi, bisa dimakan mentah. Buahnya juga enak menyerupai cempedak. Kandungan vitamin C-nya enam kali lebih banyak dari jeruk. Kandungan potasiumnya enam kali lebih banyak dari pisang. Kalsiumnya dua kali lebih tinggi dari susu. Begitu pula, zat besi, antioksidan, dan magnesiumnya sangat tinggi.
Setelah kembali ke tanah air, Gumilar mendapat informasi tentang keberadaan pohon asli Afrika itu di Subang. Warga menyebut pohon tersebut dengan sebutan Ki Tamblek karena identik dengan sesuatu yang mistis serta menyeramkan. Ditengarai, pohon itu ada di Subang karena dibawa penjajah Belanda. Yang luar biasa, di antara 10 pohon langka tersebut, ada yang sudah berusia 700 tahun. "Karena itu, kami ingin pohon itu menjadi magnet baru bagi peneliti UI dan dikonservasi di sini," ungkap Gumilar.