Rupiah di Bawah Rp 12.000 per USD
Respons Perbaikan Current AccountSabtu, 15 Februari 2014 – 06:41 WIB
"Hal ini pula (perbaikan di atas ekspektasi) yang membuat penguatan rupiah cukup tajam," terang mantan staf khusus Sri Mulyani ketika menjadi menteri keuangan itu.
Chatib menambahkan, penguatan rupiah juga terdorong oleh sentimen global pelemahan USD terhadap sebagian besar mata uang dunia. "Di banyak (negara) emerging market, (mata uangnya) juga menunjukkan penguatan," katannya.
Sebagai gambaran, di kawasan Asia Pasifik, hampir semua mata uang menunjukkan penguatan terhadap USD. Hanya tiga mata uang yang justru melemah, yakni Yuan Tiongkok (CNY), dolar Australia (AUD), dan dolar New Zealand (NZD). (owi)