Rupiah di Titik Terendah Tahun Ini, Begini Kata Gubernur BI
Di luar itu, perekonomian negara-negara maju seperti AS, Tiongkok, Jepang, dan negara-negara di Eropa juga terus menguat.
’’Rupiah memang melemah dalam empat hari terakhir. Apa yang terjadi pada rupiah itu juga dirasakan negara-negara lain di regional kita,’’ lanjutnya.
Namun, dari dalam negeri, Agus meyakinkan bahwa perekonomian domestik tetap baik. Hal tersebut bisa dilihat dari rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) 34 persen. Meski meningkat, Agus merasa rasio itu masih aman karena di bawah ambang batas 60 persen.
Selain itu, indeks harga konsumen akhir bulan ini diperkirakan deflasi. Hal tersebut mendukung capaian sasaran inflasi BI 3–5 persen akhir tahun ini.
Dari sisi neraca dagang, surplus juga terus meningkat. ’’Kalau dibandingkan, neraca perdagangan Januari sampai Agustus 2017 dengan periode yang sama tahun lalu naik dari USD 5 miliar menjadi USD 9 miliar,’’ sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan menyebutkan, pelemahan rupiah akan berdampak negatif pada aktivitas impor.
’’Terutama impor bahan baku. Biasanya yang paling terasa teman-teman pengusaha industri makanan dan minuman,’’ ujar Erwin kemarin (29/9).
Untuk itu, pengusaha berharap pelemahan tersebut hanya bersifat jangka pendek. Sebab, jika terjadi dalam jangka yang pendek, pelemahan rupiah tidak berpengaruh secara signifikan.