Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Jadi Rp 13.673 per Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 99 poin atau 0,72 persen di level Rp 13.673 per dolar AS, Senin (13/1), berbanding posisi hari sebelumnya Rp 13.772 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah mengakibatkan harga minyak mentah dunia turun, bahkan menyentuh level terendahnya di 59 dolar AS per barel, yang berdampak positif bagi rupiah.
"Kita harus tahu, bahwa saat ini Indonesia merupakan negara net importir minyak di kawasan Asia Tenggara sehingga akan memberi tekanan terhadap mata uang garuda. Saat harga minyak turun, biaya impor komoditas ini akan ikut turun sehingga neraca perdagangan akan semakin terjaga dan ini akan berdampak positif buat mata uang rupiah," ujar Ibrahim.
Sementara itu, pekan ini pasar juga menanti penandatanganan kesepakatan dagang fase satu antara AS-Tiongkok.
Perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018 itu diharapkan akan selesai atau setidaknya risiko tereskalasi kembali mengecil.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15 persen terhadap produk impor asal Tiongkok senilai 120 miliar dolar AS nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen saja.
Adapun dari pihak Tiongkok, Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai 50 miliar dolar AS.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 13.744 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.673 per dolar AS hingga Rp 13.744 per dolar AS.