Rupiah Mampu Menguat, Ada Hal Baru yang Wajib Diwaspadai
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini ditutup menguat seiring dengan pelaku pasar yang menantikan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 16 point walaupun sebelumnya sempat melemah 15 point di level Rp 15.696 dari penutupan sebelumnya Rp 15.712.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar menguat di tengah koreksi dolar AS sehingga investor cenderung wait and see menjelang risalah pertemuan FOMC besok.
"Selain itu, investor terus berekspektasi seberapa tinggi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga karena upaya untuk menurunkan inflasi dari mendekati level tertinggi 40 tahun," ujar Ibrahim, Selasa (22/11).
Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat disertai dengan tingginya tekanan inflasi, agresifnya kenaikan suku bunga acuan di negara maju, serta berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan.
Selain itu, Ibrahim menyebut ada ancaman baru yang saat ini tengah membayangi gejolak ekonomi global dan harus diwaspadai.
"Ancaman itu dinamakan resflasi, atau merupakan gabungan dari risiko resesi dan tingginya inflasi," ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi global kemungkinan turun dari yang semula diprediksi berada di 3 persen pada 2022, turun menjadi 2,6 persen pada 2023, yang mengakibatkan probabilitas resesi di AS dan Eropa mendekati 60 persen.