Menggembirakan, Rupiah Hari Ini Memelesat Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat 147 poin atau 0,94 persen ke posisi Rp 15.547 per USD.
Padahal, mata uang Garuda sempat ditutup pada posisi Rp 15.694 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini menguat seusai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
Data inflasi AS semalam menunjukkan perlambatan laju kenaikan pada Oktober yang mencapai 7,7 persen (yoy) di bawah proyeksi 8 persen (yoy).
"Meskipun angkanya masih tinggi, tapi penurunan ini memicu ekspektasi bahwa The Fed bakal mulai melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya," ujar Ariston, Jumat (11/11).
Data inflasi AS lebih dingin dari yang diperkirakan mengangkat harapan pasar bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya dan bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai mengurangi kenaikan suku bunganya yang besar.
Dana Fed berjangka menunjukkan bahwa pasar memperkirakan peluang 71,5 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dan peluang 28,5 persen untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed Desember mendatang, dibandingkan dengan peluang yang hampir merata seminggu yang lalu.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bergerak lebih rendah semalam, karena investor merevisi turun ekspektasi mereka tentang dimana suku bunga AS dapat mencapai puncaknya, dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun tergelincir di bawah 4 persen ke level terendah dalam lebih dari sebulan.