Rupiah Melemah, Harga Produk Kertas Melonjak
jpnn.com, SURABAYA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak negatif terhadap industri kertas dalam negeri.
Harga jual kertas naik karena sebagian bahan baku produksi diperoleh dari impor.
Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur menyebutkan, komposisi impor untuk bahan baku kertas di pabriknya sekitar 24 persen.
Mayoritas bahan baku yang digunakan perusahaan adalah virgin pulp serat panjang. Bahan itu tidak ada di Indonesia.
Nah, bila kurs dolar naik, otomatis harga bahan baku naik dan berdampak pada melonjaknya harga jual produk.
’’Saat ini peningkatan harga jual rata-rata produk kertas kami 9,3 persen,’’ tutur Hendro, Kamis (15/11).
Salah satu produk Suparma yang menyerap bahan baku dari luar negeri adalah kertas dupleks.
Kontribusi dupleks terhadap pendapatan perusahaan mencapai 39 persen.