Rupiah Menguat karena Ekspor Meningkat
jpnn.com - JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari belakangan terus menguat.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat, Linda Megawati mengatakan ada dua penyebab menguatnya rupiah.
Menurut politisi yang duduk di komisi perdagangan, perindustrian, investasi, poperasi, UKM, BUMN, dan standarisasi nasional, itu yang pertama karena memang kinerja ekspor Indonesia meningkat, sedangkan impor justru menurun.
“Ini merupakan gejala positif yang perlu dijaga. Dengan menggenjot ekspor yang dibarengi dengan pengurangan impor, diharapkan neraca berjalan kita bisa surplus atau positif. Saya yakin penguatan ini akan terus berlanjut,” jelas Linda dalam keterangan yang diterima, Minggu (23/1).
Kedua, lanjut Linda, dikarenakan kebutuhan pihak swasta akan dolar sudah berkurang, karena jatuh tempo pembayaran utang luar negeri mereka pada saat ini sudah sangat kecil dibandingkan akhir 2013.
Selain itu, sambung dia, Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga, dan inflasi juga membaik. “Ini indikasi yang baik di tengah kemungkinan meningkatnya suhu politik jelang pemilu. Mudah-mudahan nilai rupiah terus menguat, paling tidak stabil,” papar perempuan pertama asal Subang yang duduk di Senayan ini.
Seperti dikutip dari data valuta asing Bloomberg, Jumat (21/2), di pasar bank domestik rupiah menguat 0,3 persen selama sepekan menuju level 11.785 per dolar AS pada perdagangan pukul 9.35 WIB
Sementara di pasar kontrak Non Deliverable Forwards (NDF) rupiah bergerak melemah 0,9 persen, sejak pekan lalu menjadi 11.753 per dolar AS.