Rupiah Terperosok, Inflasi Mengancam
Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:24 WIB
Chief Economist Bank BNI Tony Prasentiantono mengatakan, ada kepanikan investor di negara-negara maju yang sudah sangat besar. "Buktinya poundsterling (GBP), euro (EUR), dan dolar Aussie (AUD) terbanting sangat tajam. Lalu, kepanikan ini mereka tularkan juga ke emerging countries, meski dengan intensitas yang lebih rendah," jelasnya kepada koran ini kemarin (27/10). Tony mengatakan, depresiasi rupiah masih lebih rendah daripada depresiasi poundsterling, euro, dan AUD.
Selain itu, sambung dia, banyak mata uang yang selama ini overvalued terhadap USD, sehingga sekaranglah terjadinya koreksi. "Rupiah termasuk yang mengalami overvalued dan terkoreksi," tuturnya.