Rusia, Mantan Adidaya yang Masih Terganggu Chauvinisme
Petugas Tarik Pungli, Lupa Pelototi BomMinggu, 30 Januari 2011 – 18:49 WIB
MOSKOW - Ledakan bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, Senin sore waktu setempat (24/1) mengalihkan perhatian dunia ke Rusia. Sebanyak 35 orang yang tewas dalam insiden paling mematikan di bandara internasional itu mengingatkan masyarakat internasional bahwa Negeri Beruang Merah masih bergolak. Paham nasionalisme sempit (chauvinisme) dan korupsi disebut-sebut sebagai dua faktor utama pemicu konflik di Rusia. Satu hari setelah insiden maut tersebut mengguncang moral warga Rusia, Presiden Dmitry Medvedev langsung memecat sejumlah pejabat tinggi keamanan dalam negeri. Salah seorang di antaranya adalah Mayjen (polisi) Andrei Alexeyev. Meski tegas, langkah pemimpin 45 tahun itu dirasa terlalu lemah untuk mencegah kemungkinan serangan berikutnya. Perintah Medvedev agar keamanan dalam negeri dan kinerja intelijen dilipatgandakan pun tidak akan mampu menghentikan serangan serupa.
Pada halaman editorialnya Jumat lalu (28/1), harian The Chronicle Herald menuliskan bahwa langkah tegas Medvedev sia-sia. "Memecat pejabat (keamanan) dan memerintahkan peningkatan keamanan tidak akan membuahkan hasil maksimal," tulis surat kabar terbitan Kanada itu, mengutip keterangan beberapa pakar Rusia. Para pakar tersebut sepakat bahwa akar dari konflik yang timbul tenggelam di negerinya adalah chauvinisme dan korupsi.
Chauvinisme yang lantas melahirkan sikap rasial muncul karena negara federasi itu tidak hanya terdiri atas satu suku bangsa. Fenomena yang sebenarnya juga terjadi di negara-negara lain. Sedikitnya, ada delapan etnis utama yang menyusun populasi negara bekas Uni Soviet tersebut. Di antaranya, etnis Rusia, Kaukasia, dan Chechnya. Porsi terbanyak memang etnis Rusia. Yakni, sekitar 80 persen dari total penduduk Rusia yang berkisar 142 juta jiwa.
MOSKOW - Ledakan bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, Senin sore waktu setempat (24/1) mengalihkan perhatian dunia ke Rusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
Jumat, 22 November 2024 – 16:36 WIB - Eropa
Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
Jumat, 22 November 2024 – 11:59 WIB - Asia Oceania
Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
Rabu, 20 November 2024 – 18:02 WIB - Amerika
Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
Selasa, 19 November 2024 – 12:33 WIB
BERITA TERPOPULER
- Pilkada
Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
Minggu, 24 November 2024 – 12:35 WIB - Humaniora
Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
Minggu, 24 November 2024 – 10:31 WIB - Musik
Makin Populer, Sara Rahayu Sukses Masuk Nominasi Anugerah Dangdut Indonesia 2024
Minggu, 24 November 2024 – 09:09 WIB - Destinasi
Jadwal Bioskop di Bali Minggu (24/11): Denpasar Cineplex – Level 21 XXI Mall, Yuk Gas!
Minggu, 24 November 2024 – 09:14 WIB - Bulutangkis
Final China Masters 2024 Dibuka dengan Dramatis, 93 Menit
Minggu, 24 November 2024 – 14:32 WIB