Saat Boncengan, Bagian Sensitif Siswa SMA Dipegangi Marhaposan
Begitu posisi keduanya dekat, JDG memeluknya dari belakang sambil memegang kembali daerah sensitif di tubuh korban. Melihat itu, tersangka langsung mengambil pisau belati dari atap gubuk.
Pisau itu ditusukkan ke perut korban. Spontan, korban kesakitan. Lalu, JDG mendekat dan kembali menghunuskan belati ke bagian dada hingga korban terjatuh. Berhasil melumpuhkan korban, JDG masuk ke gubuk dan menyalakan api sambil menunggu korban meninggal dunia.
Beberapa menit kemudian, JDG kembali mendekat dan mengecek apakah korban sudah meninggal dunia. Namun karena korban masih bernafas, ia kembali menancapkan belati ke perut korban.
Setelah meninggal dunia, JDG mengambil cincin dan kalung korban. Kemudian menguburkan jenazahnya di tanah galian yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah dikuburkan, JDG menutupi tanah itu menggunakan pohon jagung, agar tidak ketahuan.
Saat itu, sandal, topi dan handphone korban dibakar. Sementara sepedamotor, cincin dan kalung dibawa ke rumah oppungnya. (jos/hez/sam/jpnn)