Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saat Cabai Mahal, Petani Malah Rugi

Rabu, 15 Februari 2017 – 13:26 WIB
Saat Cabai Mahal, Petani Malah Rugi - JPNN.COM
Cabai rawit masih mahal. Foto: dok.JPNN.com

Iceu meminta kepada pemerintah agar segera menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok maupun harga komoditi bumbu dapur.

"Masih mending kalau harga mahal, barangnya ada. Tapi sekarang, harga mahal, barangnya sulit didapat," keluhnya.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, mengakui bahwa harga cabai rawit merah pada saat ini sangat mahal di kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram.

Sebab, kondisi di lapangan tidak mendukung untuk pasokan, karena banyak petani yang mengalami gagal panen dan juga gagal saat penanaman.

"Biasanya satu hektar kebun cabai rawit bisa menghasilkan lima ton, tapi kini hanya bisa panen 800 kilogram saja atau sekitar 20 persen. Jadi pantas saja jika sekarang pasokan kurang dan harga pun pasti mahal. Cabai rawit hijau saja Rp 70 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogram. Dan itu kami akui karena pasokan kurang," bebernya.

Di samping itu, tegas dia, jika harga mahal karena adanya permainan spekulan, bupati akan segera membuat badan usaha milik daerah (BUMD) tentang perdagangan. Fungsinya, kata dia, untuk memfasilitasi kebutuhan para pedagang dan mengakomodir produk petani itu sendiri.

"Jadi nanti tidak ada alasan lagi ada lonjakan harga yang dipermainkan oleh spekulan dan tengkulak. Khusus Cianjur, kemandirian pangan itu akan diwujudkan, minimal 2018 sudah terealisasi," kata Himam.(bay/red/tts)

 

Harga cabai rawit tidak lantas para petani bumbu pedas itu tajir. Petani cabai di Cianjur, Jawa Barat, mengaku sering mengalami gagal panen. Cuaca

Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close