Saat FGD KLHS, Fachry Ali: Pemindahan Ibu Kota Jadi Awal Periode Post Java
“Inisiatif KLHK mengumpulkan elemen masyarakat yang ahli dalam berbagai bidang sangat baik dan strategis dan banyak masukan yang bernas dari FGD ini. Jadi saya sangat mendukung KLHK untuk terus menggelar FGD yang lebih fokus lagi sehingga sejarah baru pemindahan ibu kota dan awal periode Post Java berjalan mulus,” ujar Fachry Ali.
Sosialisasi Tata Ruang
Inspektur Jenderal KLHK, Laksmi Wijayanti mengungkapkan dalam proses pemindahan Ibu Kota ini, kita harus melihat bagaimana posisi Kalimantan Timur dalam konteks Indonesia secara keseluruhan, bagaimana disparitas terhadap provinsi lainnya sehingga kita bisa menganalisasi berbagai hal dengan valid.
“Visi kita, semua pembangunan dan persiapan ibu kota harus green dan juga membangun kebiasaan dan budaya jalan kaki lebih dipraktikkan,” katanya.
Pihak KLHK akan terus melakukan FGD dengan para ahli dan lebih fokus agar daya dukung lingkungan makin memadai.
“Kita juga mendapatkan banyak informasi terkait pemindahan ibukota ini. Identifikasi masalah seperti kekhawatiran hutan Kalimantan rusak, ketakutan air bersih yang sulit, reaksi dunia luar atas hutan Kalimantan yang bisa rusak. Karena itu perlu kita sosialisasikan bagaimana tata ruang dan juga infrastruktur di sana,” katanya.
Sementara pegiat pemberdayaan ekonomi suku-suku asli dan masyarakat termarjinalkan, Judith J. Dipodiputro mengatakan dirinya sangat menghargai undangan Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya pada 100 eksekutif dari berbagai sektor. Baik yang bertugas di tingkat nasional, maupun daerah. Termasuk juga beberapa yang bertugas di luar negeri