Saat Malaysia Hadapi Gelombang Ketiga COVID, Pasangan Ini Menikah dengan Cara Berbeda
Hari Senin kemarin (21/12), negara tersebut melaporkan 2.018 penularan virus corona baru, yang menjadi angka harian tertinggi ketiga sejak pandemi mulai bulan Januari.
Diketahui 60 persen dari kasus tersebut berasal dari daerah Selangor.
Akhir pekan lalu, Malaysia mengatakan telah memesan vaksin dari buatan AstraZeneca PLC di tengah kabar jika mereka juga akan menerima vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari lalu nanti.
Kesepakatan dengan AstraZeneca dilakukan hari Senin kemarin (21/12), sehingga akan memungkinan 20 persen dari populasi Malaysia yang berjumlah 32 juta, mirip dengan kesepakatan yang dicapai dengan Pfizer-BioNtech, seperti dikatakan Menteri Kesehatan Adham Baba.
Malaysia berharap dapat menerima vaksin cukup untuk menginokulasi 10 persen populasi melalui fasilitas COVAX global, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia, katanya dalam sebuah pernyataan.
Menkes Adham juga mengatakan Pemerintah Malaysia sedang bekerja untuk mendapatkan lebih banyak kesepakatan untuk memperluas inokulasi hingga 70 persen dari populasi.
"Yang penting adalah perusahaan mana yang dapat memberi kami akses cepat ke vaksin dan harus aman, efektif dan berkualitas tinggi," katanya.
Pemerintah berharap untuk menerima pengiriman pertama dosis vaksin Pfizer-BioNTech pada bulan Februari, menurut kantor berita nasional Bernama.