Saat Terakhir Sang Profesor Tepati Janjinya dengan Kematian
Di Kota Basel, cucu David Goodall asal Amerika, Duncan, juga kesulitan mencerna ide bunuh diri yang dibantu.
"Saya masih bereaksi mendalam ketika memikirkannya," katanya.
"Siapa yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri? Mengakhiri hidup sendiri menjijikkan bagio saya."
Setelah Duncan mendiskusikannya dengan kakeknya, dia pun bisa melihatnya dari sudut pandang sang kakek.
"Dia kehilangan akses ke hal-hal yang sangat dia cintai. Jadi dia menjalani kehidupannya demi hidup dan tidak melakukan apa yang sangat ingin dia lakukan," katanya.
"Setelah memikirkannya ... saya pun menerimanya," ujar Duncan.
Pada sore hari sebelum kematian Dr Goodall, Exit International menyelenggarakan konferensi pers.