Saat Umat Muslim Salat Jumat, Warga Hindu Tutup Warung
”Bahkan, jika ada orang yang meninggal pun, semua sama-sama saling membantu. Termasuk dalam hal menggali kubur,” katanya.
Hanya sebagai sebutan, orang Aceh non keturunan India-Tamil menyebut rekan-rekannya seperti Rada sebagai India keling. Profesi utama mereka adalah berdagang.
Kuil yang sehari-hari dijaga Rada itu didirikan pada 1934. Ketika tsunami menghantam Aceh pada 2004, kuil tersebut ikut porak-poranda. Baru pada 2006, kuil kembali dibangun dengan dana dari Kementerian Agama, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, dan Pemerintah Kota Banda Aceh.
”Kuil itu sudah menjadi bagian keseharian warga di sini. Tak pernah ada masalah,” ujar Pipiek, warga Gampong Keudah.
Ribuan kilometer jauhnya dari Banda Aceh, nun di Minahasa, Sulawesi Utara, pesan perdamaian dan kerukunan antarumat juga bergaung dari Bukit Kasih. Lima agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha berinteraksi dengan akrab. Tempat ibadah lima agama itu terdapat di destinasi wisata religius di Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan, tersebut.
Menurut staf tata kelola Ivan yang mewakili Kepala Pengelola Wisata Bukit Kasih Aldo Mawitjere, pengunjung yang datang bukan hanya warga lokal atau wisatawan domestik. Ada juga turis mancanegara.
”Setiap pengunjung yang datang umumnya memanfaatkan rumah ibadah yang ada. Kalau acara bersama, jarang,” tutur dia.
Ivan mencontohkan momen perayaan Kenaikan Isa Almasih dan Isra Mikraj yang berurutan pada 5-6 Mei lalu. Ketika itu jumlah jemaat yang datang membeludak kendati tak ada acara khusus yang dihelat di sana. ”Mereka datang untuk beribadah dan berwisata,” ungkapnya kepada Manado Post (Jawa Pos Group).