Saatnya Pemuda Muhammadiyah Membangun Blok Historis
Mengingat beragamnya latar belakang kader, lanjutnya, kerja-kerja penguatan basis massa PM akan berhasil jika ditopang oleh pemimpin yang menggerakan model kepemimpinan kolektif. "Kepemimpinan yang menampilkan gaya bos, ala asal bapak senang, bukanlah ciri kepemimpinan PM. Model-model kepemimpinan otoriter, ABS, tebar pesona, menjadi aib organisasi yang harus diletakkan dalam parit sejarah peradaban PM," singgung dia.
"Model kepemimpinan semacam ini berlangsung selama empat tahun belakangan, disadari banyak pihak telah menghilangkan dimensi vital sebuah gerakan dakwah Pemuda Muhammadiyah," tambah Sunanto.
Karena itu, Cak Nanto menawarkan kepemimpinan alternatif yang diharapkan dapat menjadi lokomotif pembangunan blok historis PM. "Kepemimpinan alternatif itu terbingkai dalam tema besar Penguatan Basis Kader dan Optimalisasi Pemberdayaan Kader Pemuda Muhammadiyah Dalam Menyongsong Zaman Baru," pungkasnya. (dil/jpnn)