Safari TOSS JTE, Cara GCB Edukasi Masyarakat Mengolah Sampah
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) mengedukasi masyarakat mengenai pengolahan sampah bertajuk Safari TOSS 'Journey to The East (JTE)' pada 1 sampai 20 September 2020.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi GCB dengan perusahaan rintisan comestoarra bersama PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Dalam rangkaian safari ini, GCB dan comestoarra akan melakukan liputan aktivitas, seminar, serta pelatihan dengan mengunjungi 15 lokasi implementasi TOSS (Tempat Olahan Sampah di Sumbernya) di Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan secara daring.
Ketua Badan Eksekutif GCB Peni Susanti mengatakan, kapasitas Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) di sejumlah wilayah yang semakin kritis. Bahkan sejumlah TPA mengalami bencana seperti longsor yang terjadi di TPA Cipeuncang, Tanggerang Selatan pada awal 2020 dan kebarkaran TPA yang terjadi di Putri Cempo, Solo di Akhir 2019.
Peni menambahkan bahwa keberadaan TPS-3R dan Bank Sampah juga belum optimal karena masyarakat belum mampu melakukan pemilahan sampah di sumber. Bahkan tidak jarang, sampah dibuang ke sungai/kali sehingga menimbulkan pencemaran terutama di sektor hilir.
“Perlu sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat agar mampu melakukan pemilahan sampah di sumber. Oleh karenanya, GCB memfasilitasi masyarakat dan seluruh stakeholders untuk bekerjasama dalam pelaksaanaan pengolahan sampah di sumber melalui TOSS yang digagas oleh Supriadi Legino dan Sonny Djatnika Sunda Djaja,” ujar Peni, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9).
TOSS adalah metoda pengelolaan dan pengolahan sampah di sumber berbasis komunitas dimana merubah paradigma pemilahan di awal menjadi pemilahan setelah proses pengolahan sampah berlangsung.
Melalui metoda peuyeumisasi (biodrying), bau tak sedap dari sampah akan hilang dan mengering dalam waktu 3-7 hari (tergantung material sampah).