Sah! Presiden Lantik 750 Perwira TNI dan Polri
Sebagai pengawal masa depan, saudara-saudara harus cakap membaca tantangan dan peluang ke depan. Yang jelas, dunia berubah dengan begitu cepatnya, disrupsi terjadi di semua sektor kehidupan, dan revolusi industri jilid ke-4 semakin mendorong perubahan supercepat tersebut. Dunia juga akan diwarnai oleh hiperkompetisi, oleh persaingan yang ketat. Antarnegara bersaing untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam industrialisasi.
Teknologi militer juga berkembang dengan cepat. Teknologi militer terkini telah memanfaatkan kecerdasan buatan, automation, augmented reality, dan teknologi siber telah jauh berkembang, dan masih banyak lagi perkembangan teknologi yang mengagumkan yang saudara-saudara harus menjadi bagian untuk mengendalikan dan mengembangkannya.
“Saudara harus memegang teguh kode etik dan jati diri sebagai Perwira TNI dan Polri. Junjung tinggi kehormatan dan kecintaan sebagai Perwira TNI dan Polri. Pelihara kekompakan dan persatuan, dan berikan pelayanan yang terbaik kepada bangsa, negara, dan rakyat kita. Saudara-saudara bukan siapa-siapa tanpa dukungan dan doa dari para orang tua saudara-saudara. Saudara-saudara juga tidak bisa menjadi sekarang ini tanpa para pendidik dan pelatih. Oleh karena itu, bersimpuhlah kepada beliau-beliau yang telah berjasa untuk masa depan saudara-saudara,” katanya.
Sementara itu, para Perwira TNI-Polri peraih Adhi Makayasa dari tiap-tiap Akademi Angkatan dan Kepolisian yaitu Angga Andhika Yudha (Akmil), Rizqy Zealand Djuhaeri (AAL), Juanda Siregar (AAU) dan Ivan Pradipta Mahadika (Polri). Sedangkan empat orang Perwira TNI-Polri perwakilan yang diambil sumpah yaitu Yusuf Hanafi dari Akmil (Islam), Yohana Bernadeta Winda Sekar Ayu Armanda dari AAL (Katolik), Maichel Triantonov dari AAU (Protestan), dan Luh Ayu Gitavira Sarasvati dari Akpol (Hindu).(fri/jpnn)