Saham Garuda Diincar Asing
Rabu, 02 Maret 2011 – 02:02 WIB
Faisal mengatakan, harus ada langkah antisipasi kemerosotan industri penerbangan akibat kenaikan harga minyak. Sebab, menurutnya sekitar 30 persen biaya operasi penerbangan disedot oleh bahan bakar.
Lebih lanjut Faisal menyoroti bahwa IPO Garuda tidak terlepas dari ketidakpiawaian pemerintah dalam mengatur strategi. "Yang nikmati rejeki (dari privatisasi itu) adalah Garuda. Rejeki yang tidak sepantasnya, akibat Meneg BUMN "main kayu". Yang menderita adalah 3 BUMN lain," ungkapnya.
Ketiga BUMN lain dimaksud adalah para underwriter; Danareksa Securities, Mandiri, dan Bahana. "Inilah akibat pejabat yang tak paham liku-liku pasar saham. Muncul penyelamatan yang tabrak kiri-kanan, yang berpotensi melanggar hukum," terangnya.