Sajak Sunyi Sebelum Sapi Sepi
Oleh Dahlan IskanJumat, 17 Agustus 2018 – 10:55 WIB
Malam itu saya putuskan untuk membaca puisi. Menjelang hari kemerdekaan ini. Puisi pujaan untuk Sumba. Yang bikin rindu siapa saja.
Mula-mula saya baca sajak ini: Berikan Daku Sumba. Karya Taufik Ismail itu.
Di tengah lingkaran penduduk desa. Di atas tikar pandan. Diterangi dua api unggun. Dan jutaan bintang.
Lalu lingkaran itu berdiri. Siap membaca sajak juga. Saya baca sajak itu sekali lagi. Diikuti suara lantang mereka. Setiap kalimatnya.
Sajak ini begitu berarti. Sebelum sapi-sapi kian sunyi.
Pergi dari negeri.
Merdeka! (***)