Sakit Ginjal atau Jantungan? Cobalah Teh Daun Sukun
“Selain bermanfaat dalam membantu penyembuhan sakit ginjal, darah tinggi, diabetes, menurunkan kolesterol serta mengatasi inflamasi,” papar mahasiswa Departemen Ilmu Komputer FMIPA UGM itu.
Lalu bagaimana cara membuatnya? Suhartono menerangkan, cara pengolahan teh daun sukun tergolong sederhana. Awalnya, daun-daun muda dan segar dipetik langsung dari pohon kemudian dicuci hingga bersih.
Selanjutnya daun dipotong-potong dan dijemur di bawah sinar matahari selama 3-4 hari hingga mengering. “Setelah itu daun kering dihaluskan lalu dioven dan dikemas dalam bentuk teh celup,” katanya.
Teh daun sukun yang sudah kering lantas dikemas dalam dua bentuk, yakni celup dan tubruk. Satu pak teh celup berisi 20 kantong siap pakai dengan berat 50 gram yang dibanderol Rp 20 ribu. Sedangkan kemasan tubruk dengan berat 35 gram dijual dengan harga Rp 5.000.
Usaha yang dirintis sejak 2013 silam itu telah berkembang dan menjadi usaha rumahan yang setiap bulannya mampu memproduksi 400-500 pak. Suhartono juga memberdayakan ibu-ibu warga setempat mulai dari proses pemetikan daun hingga pengeringan.
“Omzet saat ini rata-rata Rp 8 juta sampai Rp 10 juta per bulan,” ujar Retno Wulandari.
Retno menambahkan, teh daun sukun Laasyaka terbuat 100 persen dari daun sukun asli tanpa menggunakan bahan pengawet. Teh ini baik dikonsumsi siapa saja mulai anak-anak hingga dewasa.
Layaknya mengonsumsi pada umumnya, teh daun sukun bisa dinikmati dengan merendamnya dalam air panas. Hanya saja untuk bisa menikmati teh ini perlu direndam lebih lama sekitar 4-5 menit perendaman hingga muncul warna coklat kehijauan.