Sakit Hati, Bunuh Teman Sendiri Lalu Dikubur di Kamarnya
Sehingga memberitahu kepada adik tersangka dan adiknya juga memberitahui kepada ibu dan pamannya. Kemudian pihak keluarga melaporkan kepada kepolisian setempat.
Untuk kepentingan penyelidikan, saat ini jenazah korban telah berada di RS Bhayangkara Padang, pada Selasa (29/11) 14.00.
"Pada Jumat itu, anak saya minta izin mau pergi ke pasar bersama temannya dan meminta uang kepada saya sebanyak Rp 50 ribu, dan ayahnya memberikan uang Rp 100 ribu," ujar Armaita, 42, ibu korban.
Dia baru mengetahui anaknya meninggal dan dikubur temannya setelah mendapatkan keterangan dari kepolisian.
"Sabtunya saya mengunjungi rumah Ayu, karena memang keseharian mereka itu sudah berteman akrab, saya pikir Neli ada di tempatnya, namun Ayu mengatakan anak saya tidak ada di sana," terangnya.
"Menjelang subuh polisi datang ke rumah saya, dan mengatakan saat ini anak saya berda di RS Solok, sampai di sana saya tidak diperkenankan melihat jasad Neli,” sebut Armita dengan deraian air mata.
Armita tidak menyangka pelaku setega itu, padahal tersangka sudah sering berkunjung dan menginap di rumahnya.
"Ayu itu sudah sering ke rumah dan sudah seperti anak saya, memang dia agak tomboy, dan sama bekerja di Bukittinggi, namun sudah beberapa bulan ini mereka tidak kembali ke sana, dan saya tidak menduga ia akan melakukan hal seperti ini," imbuhnya.