Sakit Hati karena Cinta dan Soal Utang
Selasa, 25 Agustus 2009 – 13:17 WIB
Guna memenuhi hasrat dan mengimbangi pacarnya, Iwan mengaku ia terpaksa menggelapkan uang milik Bank tempatnya bekerja. "Gaji saya kecil pak, bersihnya cuma Rp1,6 juta, kalau ditambah uang makan, transpor dan bonus sekitar Rp2 juta, jadi mana cukup. Padahal kebutuhan saya juga banyak, apalagi saya kemana-mana pakai mobil, bayar kos, nah kalau ditambah dengan permintaan dia berhutang terpaksalah saya mencarikan uangnya, awalnya saya ambil dari tabungan, tapi setelah tabungan habis saya mulai menggelapkan uang PBB yang disetor ke Bank Sumsel, totalnya mencapai Rp51,7 juta," Beber pemuda berkulit putih.
Perbuatannya tersebut akhirnya berujung bencana, pimpinan kantornya pada tanggal 13 Agustus 2009 akhirnya mengetahui tindakannya. "Saya dipaksa kembalikan, karena tidak ada uang saya kemudian mengembalikannya dengan uang titipan bapak saya untuk keperluan membayar DP rumah sebesar Rp50 juta, meski demikian saya masih dipecat pak," Akunya.
Pusing karena dipecat dari pekerjaannya serta dihadapkan pada kenyataan untuk mengembalikan uang DP rumah yang telah digunakannya, Iwan kemudian meminta Alia untuk membantunya. "Hari selasa (17/8) saya telepon dia kasih tau saya dipecat. Sorenya kita ketemu diparkiran Hotel Anugerah, dia sempat ke ATM dan ambil uang Rp900 ribu, uang tersebut diberikan pada saya, katanya untuk membayar utang. Kita kemudian jalan lagi ke PS disana saya mulai cerita masalah saya, sebetulnya saya memberi pilihan sama dia, untuk membayar hutangnya atau menikah sama saya. Tapi soal nikah dia belum beri kepastian, soal uang juga dia malah menjawab agar saya tidak buru-buru, nanti kita pikirin sama-sama, begitu katanya setiap saya tanya," Urainya.