Salak Bali Bu Mega dan Strategi Mahathir di Pertemuan 4 Mata
jpnn.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam kunjungan kenegaraannya di Jakarta, Jumat (29/6) juga mengadakan pertemuan empat mata dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dr M -panggilan beken Mahathir- menggelar pembicaraan tertutup dengan Presiden Kelima RI itu di sebuah hotel di Jakarta pukul 15.00 WIB tadi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, pertemuan Megawati dan Mahathir bukanlah yang pertama. Sebab, kedua tokoh itu pernah bertemu saat sama-sama masih memimpin pemerintahan di negeri masing-masing.
“Pertemuan tersebut sangat hangat dan akrab,” ujar Hasto dalam jumpa pers di DPP PDIP. Terlihat mendampingi Hasto antara lain Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga, Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional PDIP Arif Wibowo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (berjas biru) bersama wakilnya, Eriko Sotarduga (paling kanan) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta Kepala Badan Saksi Nasional PDIP Arief Wibowo dalam jumpa pers di DPP PDIP Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Foto: DPP PDIP for JPNN
Hasto menuturkan, Megawati mengawali pertemuan selama 30 menit itu dengan menyampaikan selamat kepada Mahathir yang kembali terpilih sebagai PM Malaysia. Selanjutnya, putri Proklamator RI itu sembari bercanda melontarkan pertanyaan tentang cara Mahathir bisa kembali memimpin pemerintahan di negeri jiran itu.
“Secara bersenda gurau Ibu Megawati juga menanyakan bagaimana strategi Bapak Mahathir Mohamad sehingga bisa terpilih,” ujar Hasto menirukan ucapan Megawati.
Hasto menambahkan, Megawati di depan Mahathir menyatakan bahwa Indonesia akan menggelar pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun depan. “Saya juga punya tanggung jawab memenangkan Pak Jokowi,” kata Hasto kembali menirukan pernyataan ketua umumnya di partai berlambang kepala banteng itu.
Pernyataan dan pertanyaan Megawati itu hanya pembuka pertemuan dengan Mahathir. Sebab, Megawati juga membahas beberapa isu strategis dengan politikus senior Malaysia itu.