Salat Jumat di Jalan, Ahmadiyah Dinilai Bikin Resah Warga Bukit Duri
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Habib Salim Umar Al Attas alias Habib Selon menyatakan, masyarakat yang tinggal di Jalan Bukit Duri Tanjakan Dalam RT 02/08, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, resah dan terganggu dengan adanya kegiatan jamaah Ahmadiyah di lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satu yang membuat resah ketika mereka melaksanaan salat Jumat.
"Jumat kemarin (12/6), katanya melaksanakan salat Jumat di jalanan sekitar 15 orang dan dicampur dengan wanita. Kalau kita bicara tentang hukum, wanita tidak diwajibkan salat Jumat," ujar Habib Selon di sekitar lokasi markas Ahmadiyah di Jalan Bukit Duri Tanjakan Dalam RT 02/08, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (14/6).
Bahkan yang lebih parah lagi, dia mengatakan, sekitar 15 orang yang ikut salat Jumat itu bukan warga yang tinggal di Bukit Duri. "Warga dari luar daerah seperti Bekasi, Condet dan sebagainya," ucap Habib Selon.
Dia menjelaskan, Ustad Ahmad Syakir, salah satu pemuka agama di Bukit Duri, sudah mengajak para jamaah Ahmadiyah untuk salat berjamaah di Masjid. Namun, ajakan itu ditolak Ahmadiyah. Mereka, sambung Habib Selon, malah menyampaikan fitnah.
"Mereka menolak dan memfitnah bahwa dia katanya dilarang salat Jumat. Masjid tidak dilarang buat siapapun. Kami toleransi. Orang Kristen Natalan kami enggak ganggu, hari Nyepi di Bali kami enggak ganggu. Tapi, jangan dong ganggu agama kami," tandas Habib Selon. (gil/jpnn)