Salman Rushdie Ditusuk Berkali-kali, Iran Bersorak Merayakan: Setan Dalam Perjalanan ke Neraka

Harian Khorasan memuat tajuk utama: "Setan dalam perjalanan ke neraka."
Juru bicara rezim Iran, FARS News, mencap Salman sebagai "murtad" dan menuduhnya telah "menghina Nabi Islam" dengan "konten anti-agama" buku itu.
Judul surat kabar garis keras Vatan Emrooz berbunyi: "Pisau di leher Salman Rushdie."
Surat kabar Kayhan, yang pemimpin redaksinya ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, menulis: "Seribu keberanian untuk orang yang berani dan patuh yang menyerang Salman Rushdie yang murtad dan jahat di New York."
Salman Rushdie ditikam pada Jumat (12/8) saat menghadiri acara sastra di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS).
Setelah Salman Rushdie ditikam, dia diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat dan sekarang memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.
Tersangka telah ditahan dan diidentifikasi sebagai Hadi Matar (24) dari Fairfield, New Jersey. Kemungkinan motif masih belum diketahui. (mirror/dil/jpnn)