Salman Rushdie Hampir Mati, Republik Islam Iran: Salah Sendiri, Dia Layak Dikutuk!
jpnn.com, TEHRAN - Pemerintah Republik Islam Iran menyebut penusukan brutal terhadap Salman Rushdie adalah buah dari kesalahan novelis kondang itu sendiri.
Rushdie ditikam belasan kali oleh seorang pria di New York, Amerika Serikat pada Jumat pekan lalu.
Hadi Matar, pelaku aksi keji itu ialah penganut Shiah keturunan Lebanon asal Fairview, Negara Bagian New Jersey.
Media setempat menggambarkan pemuda 24 tahun itu sebagai simpatisan Hizbullah, kelompok paramiliter dan partai politik garis keras Lebanon yang memiliki hubungan erat dengan Iran.
Bagi Republik Islam Iran, Rushdie adalah penista agama, musuh Islam yang pantas dihabisi. Kebencian eksterm itu dipicu novel Ayat-Ayat Setan karya Rushdie yang menurut Tehran berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Tak lama setelah novel tersebut terbit pada 1988, pemimpin tertinggi Iran kala itu Ayatollah Ruhollah Khomaeni mengeluarkan fatwa yang menghalalkan pembunuhan Rushdie.
Pemerintah Iran bahkan menawarkan hadiah USD 1 juta bagi orang yang berhasil merenggut nyawa penulis berkewarganegaraan Inggris itu.
Meski begitu, Iran membantah terlibat dalam penusukan pekan lalu yang telah membuat Rushdie terancam kehilangan salah satu matanya.