Sam Ratulangie yang Jadi Nama Jalan itu…
Pun terjadi silang pendapat, bagaimana pun para pemuda tetap menghormati Sam Ratulangie.
Karena menyadari bahwa sebuah pemerintahan yang baru dibentuk harus dilindungi oleh kekuatan bersenjata, Sam Ratulangie mengutus Saleh Lahade dan Manai Sophiaan menemui Bung Karno. Minta dikirim bantuan pasukan dan senjata.
Namun bantuan tak kunjung tiba hingga tentara Sekutu/NICA datang dan langsung mencaplok wilayah tersebut. Sam Ratulangie terpojok. Dia memilih jalur perundingan.
Berunding dengan "maling" di dalam rumah sendiri berujung penangkapan. Gubernur Sulawesi Sam Ratulangie dibuang ke Serui, 5 April 1946 oleh serdadu KNIL.
Hotel Empress tempat Ratulangie mula menyusun kekuatan republiken jadi sarang NICA. Manai Sophiaan, Biro Penerangan rezim Sam Ratulangie sempat ditangkap dan disekap NICA di hotel itu.
Meski tetap ada perjuangan bawah tanah, secara resmi pemerintahan Republik Indonesia di Sulawesi kandas. Dan baru terbentuk lagi usai penyerahan kedaulatan, 1949.
Satu di antara pejuang bawah tanah itu Salawati Daud. Seorang jurnalis pendiri Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Pada 1949, ia diangkat jadi Walikota Makassar--walikota perempuan pertama dalam sejarah Indonesia. (wow/jpnn)