Sambil Berdendang Biduk Hilir
“Akhirnya, kelemahan itu pun berubah wajah menjadi kekuatan dan menghasilkan length of stay yang lebih lama, dan diikuti oleh spend on money lebih besar. Ujungnya tetap dalam koridor menaikkan devisa dengan mendownload pasar Eropa ke Indonesia,” kata dia.
Istilahnya: kecil-kecil cabe rawit, meskipun kecil sengatan pedasnya mampu melelehkan air mata. Jumlah kunjungan kecil, tetapi benefitnya besar. Seperti diketahui, tahun 2014, peringkat pertama Eropa adalah Inggris (230.315 orang) berlibur ke Indonesia. Lalu, Prancis (205.255), baru Jerman (180.344), dan Belanda (180.344). Amerika malah lebih tinggi, dengan 234.117 pengunjung.
Proyeksi Inggris 2015 (290.000), Prancis (250.000), Jerman (220.000), Belanda (187.000), Rusia (108.000). Jika ditarik ke proyeksi global di 2019, yang harus menembus 20 juta pengunjung, Inggris harus tembus di angka 510.000, lalu Prancis yang bisa menyumbang 400.000 pengunjug, Jerman 366.000, Belanda 339.000, dan Rusia 181.000 wisman. Optimis?
“Kalau tidak optimis, saya tidak ada di sini! Saya di sini untuk menjawab optimisme. ITB Berlin menjadi pasar yang amat strategis,” jawab Arief.
Apa yang menjadi goals dalam proyeksi 5 tahun ke depan? “Ya. Sektor turisme harus bisa memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Turisme sendiri harus bertumbuh dari 8 persen di tahun 2013, menjadi 12 persen di tahun 2019,” tegasnya.
Angka yang sangat optimistis? “Ya, karena itu kami bekerja keras menuju ke sana,” lagi-lagi Menpar menjawab yakin.
Apalagi goals-nya? “Target kunjungan itu sekaligus untuk mendongkrak posisi Indonesia dalam peta tour and travel dunia, yang saat ini oleh menempati ranking WEF-Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) ke 70 tahun 2014, harus melompat ke peringkat 30 di tahun 2019,” tegas Arief.
Apa SDA dan SDM kita mampu? “Kalau ragu, kami tak akan sampai di sini! Kami pelototi semua lini, kami petakan satu per satu semua resouces, dan kami berkesimpulan, kami akan menembak sasaran yang tepat, dan serius membangun industri pariwisata menjadi entry point untuk penguatan ekonomi nasional,” tuturnya. (bersambung)