Sambut HUT ke-20, GPMB Gelar Seminar Merawat Kebinekaan Dalam Bingkai Literasi Budaya
Oleh karena itu, Deni menekankan salah satu tujuan Seminar Nasional GPMB yang terpenting yaitu memperoleh berbagai praktik baik dan berbagai upaya yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat; dan pengurus GPMB baik pusat maupun daerah hingga desa dalam meningkatkan dan mengembangkan minat baca dan literasi Indonesia.
Ketua umum GPMB Dr. Tjahjo Suprajogo dalam sambutan sekaligus prolog pembuka seminar menyampaikan tema tersebut dipecah dalam 7 topik bahasan yang disampaikan dalam dua hari.
Tujuh topik pembahasan tersebut membawa para peserta memahami dan menelusuri perjalanan Literasi bangsa Indonesia.
Budaya literasi yang diawali dengan tradisi lisan ternyata menumbuhkan minat dan kegemaran bahkan kebiasaan membaca. Kebisaan dan kebiasaan membaca lebih lanjut bisa meningkatkan kemampuan membaca.
Membaca tidak sekadar yang tersurat tetapi juga membaca yang tersirat. Tingkat literasi yang tinggi ditandai dengan memahami teks secara analitis, kritis dan reflektif. Pemahaman dan penerapannya dalam kehidupan, akan membawa Indonesia Maju.
Pembicara berbagai topik tersebut pada hari pertama Selasa, 5 Oktober 2021 sebagai berikut. Pertama, prolog oleh Ketua Umum GPMB, Dr. Tjahjo Suprajogo, M.Si, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra M.A., M.Phil, Dir. Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan: Dr. Restu Gunawan, MHUm, Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum, dan moderator pegiat literasi dari Jawa Barat Maman Suherman.
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPPBB) Perpusnas RI Dr. Adin Bondar dalam sambutan pembukanya di hari kedua menyampaikan adanya isu disrupsi teknologi yag dipercepat karena pandemi Covid19.
Adin menengarai adanya gejala aliterasi di masyarakat, yaitu sifat makin abai dan acuh dengan lingkungan akibat penggunaan gadget yang makin tinggi selama pandemi.