Melongok Aliran Aksara di BLBI Abiyoso, Literasi untuk Hak Asasi Manusia
jpnn.com, JAKARTA - Satu-satunya lembaga penyedia layanan literasi bagi PDSN di bawah naungan Kementerian Sosial adalah Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso Bandung.
"Keberadaan BLBI Abiyoso yang dimiliki oleh Kementerian Sosial adalah bentuk pemerintah hadir dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas netra dalam mengakses informasi berupa penyediaan bahan bacaan dalam format braille dan audio. Bahkan saat ini dilengkapi dengan format digital melalui aplikasi Audio Mobile Library," kata Kepala BLBI Abiyoso Bandung, Isep Sepriyan.
Seperti diketahui sejak 1967, perayaan Hari Literasi Internasional (International Literacy Day [ILD]) atau sering juga disebut Hari Aksara Internasional pada 8 September telah berlangsung setiap tahun di seluruh dunia.
Perayaan ini untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai ihwal martabat dan hak asasi manusia. HLI juga mengedepankan agenda literasi menuju masyarakat yang lebih melek huruf dan berkelanjutan.
Meskipun kemajuan telah dicapai, tantangan di bidang literasi tetap ada. Menurut UNESCO, setidaknya terdapat 773 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki keterampilan literasi dasar saat ini.
Lantas bagaimana dengan literasi braille? Ragam literasi yang diminati oleh Penyandang Disabilitas Netra (PDSN) di Indonesia terus meningkat mulai dari tulisan hingga audio, cetak hingga digital.
Semua pihak, lanjutnya, termasuk pemerintah pusat dan daerah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), swasta, dan seluruh warga masyarakat, hendaknya mendukung eksistensi BLBI "Abiyoso" untuk memajukan literasi bagi PDSN agar sejajar dengan rekan-rekan sesamanya di negara-negara maju lainnya.
BLBI Abiyoso berupaya menjamin tersedianya bahan bacaan dan informasi serta layanan bimbingan teknis di bidang literasi bagi PDSN.