Sambut Jokowi di Jembatan Suramadu, Angkat Satu Jari
jpnn.com, SIDOARJO - Kehadiran Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana di Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), di Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu sore (27/10), menarik perhatian warga yang melintasi jembatan terpanjang di Indonesia itu (5.438 m).
Presiden Ketujuh RI tersebut datang ke jembatan yang pembangunannya dimulai era Presiden Megawati Soekarnoputri (2003), dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009), mengumumkan secara resmi penghapusan tarif di jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero).
Hal itu sejalan dengan perubahan status tol di Jembatan Suramadu dari jalan berbayar menjadi non-tol alias gratis. Kebijakan ini diambil Jokowi -sapaan Joko Widodo-, merespons aspirasi tokoh masyarakat, kiai maupun Ikatan Keluarga Madura (IKAMA).
Kebijakan pemberlakuan tarif di tol tersebut terus berubah mulai 2015. Ketika itu, masyarakat meminta kendaraan roda dua digratiskan. Usulan itu disetujui pemerintah. Kemudian pada 2016, ada lagi permintaan agar biayanya diturunkan. Pemerintah pun setuju dan memangkas taruf sebesar 50 persen.
Saat itu, kendaraan golongan I diturunkan dari Rp 30.000 menjadi Rp 15.000, sementara kendaraan golongan V diturunkan dari Rp 90.000 menjadi Rp 45.000. Namun per tanggal 27 Oktober 2018, semua biaya itu dihapuskan sama sekali.
Bagi Jokowi, kebijakan itu tidak datang tiba-tiba dan telah mempertimbangkan dampak dari pemberlakuan tarif terhadap perekonomian di Madura secara keseluruhan. Data membuktikan tingkat kemiskinan di sejumlah kabupaten di pulau Madura tertinggi di Jawa Timur.
Misalnya di Surabaya, Gresik dan Sidoardjo itu berkisar 4 sampai 6,7 persen, tapi di Madura angka kemiskinan masih berada pada angka 16-23 persen. Jokowi berharap dengan menggratiskan tarif tol Suramadu, dapat memicu pertumbuhan ekonomi di sana.